Kira-kira seabad dahulu dari pada Marhum Paduka Raja kerajaan Suwawa ISKANDAR MOODOETO, maka kerajaan Suwawa dan kerajaan Limboto bersahabat akrab dengan kerajaan-kerajaan Mongondouw dan Ternate.
Pada masa itu maka kerajaan Suwawa hulu negrinya Pinomonuwa; hulu kerajaan Limboto, itulah Kwandang; hulu kerajaan Mongondouw itulah Dumoga dan kerajaan Ternate hulu negrinya Ternate juga.
Maka batasan kerajaan Suwawa dan kerajaan Limboto pada masa itu, yakni pelabuhan Gorontalo sekarang dan terus ke utara hingga Leboo-Langge, batas kerajaan Suwawa dan Mongondouw, yakni pegunungan Pontolo; dimata air Bulawa dan Molinggapoto terus mata air sungai Pinolosian hiangga muaranya.
Dan batasan kerajaan Suwawa dengan kerajaan-kerajaan pada sebelah utara yakni dari pegunungan Dajato, Mopile lalu menurut pegunungan Pontolo. Pada sebelah selatan dengan laut.
Kemudian dari beberapa puluh tahun maka timbulah negri Bone yang di kepalai oleh seoramg Raja dan hulu negrinya Tinongkihija sebelah selatan dari kampung Bonedaa sekarang.
Beberapa puluh tahun pula kemudian timbulah kerajaan Hulonthalangi (Gorontalo).
Sebelum kerajaan Gorontalo ada Rajanya, maka penduduknya berdiri atas beberapa kaum yang masing-masing ada penghulunya yang digelarkan "Olongia" antaranya;
I. Olongia Bilinggata (Hoelinggata)
II. Olongia Hoenginaa (Hoelintie)
III. Olongia Woewaboe (Woewaboe)
IV. Olongia Loepojo (Toembihedaa)
V. Olongia Botoeltjodoe
VI. Olongia Hoelonthalangi
Maka yang pertama-tama menjadi Raja dikerajaan Gorontalo, ialah Marhoem Paduka Raja Iskandar Matolodoeladaa (Wadipalapa), (Ilahoedoe), (Lasanderpapang); putri Bulaidaa saudara dari Marhoem Paduka Raja Suwawa Iskandar Moodoeto.
Beberapa lama pula timbulah berikut tiga kerajaan, yakni;
1. Kerajaan Atinggola yang jadi distrik Atinggola.
2. Kerajaan Bolango yang jadi onderdistrik Tapa.
3. Kerajaan Bintauna yang hulu negrinya menjadi kampung Dumbayabulan sekarang. Masuk distrik Bone kerajaan Suwawa.
Maka pada waktu kerajaan Suwawa-Bone, Bone-Suwawa bersahabat akrab dengan kerajaan Bintauna, Kerajaan Limboto-Gorontalo, Gorontalo-Limboto bersahabat akrab dengan kerajaan Atinggola dan kerajaan Bolango.
Demikianlah jadi tujuh Pohalaa pada dewasa itu yakni;
1. Pohalaa Ternate yang menjadi selaku saudara tertua dari Pohalaa-Pohalaa yang lain.
2. Pohalaa Suwawa-Bone, Bone-Suwawa
3. Pohalaa Mongondouw yang dahulu hulu negrinya Dumoga.
4. Pohalaa Limboto-Gorontalo, Gorontalo-Limboto.
5. Pohalaa Bintauna
6. Pohalaa Bolango
7. Pohalaa Atinggola
Telah beberapa lamanya ketujuh Pohalaa berkasih-kasihan dengan tulus ihklas, sertaberutus-utusan satu dengan yang lain; maka sekonyong-konyongnya datanglah satu bahaya besar menempuh hulu kerajaan Limboto (Kwandang) yakni dirusuh oleh orang-orang Monelo (Mandar).
Sementara itu sekalian Pohalaa menolong kerajaan Limboto. Melainkan kerajaan Ternate tidak menaruh pertolongan satu juapun. Oleh karena itu kerajaan Ternate dikecualikan dari Pohalaa hingga sekarang. Kerajaan Mongondouw juga sudah berbuat rusuh kerajaan Suwawa. Oleh karena itu pula dikecualikan dari Pohalaa hingga sekarang.
Kemudian dari itu maka bersepakatlah Raja-Raja menguatkan segala perjanjian, lalu terbitlah
Duluwo Limo Lo Pohalaa
1. Suwawa-Bone
Bone-Suwawa
2. Limboto-Gorontalo
Gorontalo-Limboto
3. Bintauna
4. Atinggola
5. Bolango
Sebelum kata Duluwo Limo Lo Pohalaa terbit, maka hulu kerajaan Gorontalo dari kampung Hulawa (Hulontalangi) ke Dungingi dan dari Dungingi ke Gorontalo Sekarang.
Waktu kerajaan Bolango ketiadaan Rajanya, maka penduduk Bolango bercerai-berai sehingga berpindah-pindah tempat mereka itu lalu menyusur sungai Bone hingga tiba di Molibagu.
Sementara mereka itu disana maka paduka Raja kerajaan Suwawa dan Paduka Raja kerajaan Mongondouw bersepakat baik,
buat bikin sipat pada sebelah selatan pantai Bone sekarang, sedang orang-orang Bolango sudah membuat tempat diam di Molibagu. Dan itu juga permohonan Raja Boelango Oeki (Bolaang Oeki) pada masa itu.
Turut permufakatan kedua Raja kerajaan Suwawa-Mongondouw, maka diberi pinjamkan sebahagian pantai Bone Mulai dari tanjung Pinolosian hingga tanjung Tangaga. Demikian jadinya maka tanjung Tangaga menjadi batasan pantai kerajaan Bone dan Bolango dan tanjung Pinolosian menjadi batasan pantai kerajaan Mongondouw dan Bolaan Oeki.
catt;
Turut keterangan almarhum paduka Raja Massan Van Gobel tanah kerajaan Bolaang Oeki sekarang bukan dipinjam melainkan dipusakanya, beliau berkata; Limboto dan Gorontalo ada daratan dan lautnya, maka begitu juga Bolango, daratannya Bolango ialah onderdistrik Tapa sekarang sedang lautnya ialah kerajaan Bolaang Oeki.